Jika anda tidak
mengenal Purbalingga, rasanya wajar. Memang tak setenar daerah lain.
Kabupaten Purbalingga
berada di sebelah selatan kabupaten Tegal yang masyhur dengan Wartegnya.
Sebelah barat dan selatan berbatasan dengan kabupaten Banyumas yang masyhur
dengan Universitas Jenderal Soedirman dan lokawisata Baturraden. Sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara yang masyhur dengan Dawet Ayu, Dieng
dan Bendungan PLTA Panglima Besar Soedirman (yang dikenal pula dengan nama
bendungan Mrican).
Pohon Beringin di Alun-alun Purbalingga - dok Pribadi |
Bus Operasional Pemda Purbalingga - dok Pribadi |
Masjid Agung Darussalam sebelah Barat Alun-alun Purbalingga - dok Pribadi |
SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga - Berhadapan langsung dengan Pendopo - dok Pribadi |
Orang Majalengka Didik S, Dudi Mulyadi dan Edi Supriatna (SMAN 1 Majalengka) |
Berburu Batu Klawing langsung ke Lokasi Sungai Klawing Purbalingga
MASJID MUHAMMAD CHENG HOO
Masjid dengan
Arsitektur Klenteng di Purbalingga
Salah satu wilayah
kecamatan yang dilalui jalur angkutan utama Purbalingga – Pemalang adalah
kecamatan Mrebet. Di wilayah inilah masjid dengan arsitektur klenteng berada, Masjid
Muhammad Cheng Hoo. Lokasi tepatnya di desa Selaganggeng, di pinggir jalan raya
tersebut di atas.
Tampak depan - Masjid Muhammad Cheng Hoo , Desa Selaganggeng Kec. Mrebet. Purbalingga Jateng - dok. Pribadi |
Masjid ini mulai
dibangun tahun 2005 atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Beberapa tahun pembangunannya tersendat, kemudian dilanjutkan lagi di tahun
2010. Barulah di tahun 2011.
Nama Muhammad Cheng
Hoo diambil dari tokoh Tionghoa muslim dari Yunnan, laksamana Cheng Hoo. Seorang
memimpin armada pelayaran besar yang terkenal. Ia adalah seorang panglima
perang yang berasal dari Yunnan dan beragama Islam.
foto Dokumen Pribadi |
Nama ini dipilih masyarakat sekitar sebagai bukti penghormatan mereka terhadap
tokoh leluhur muslim asal Tiongkok yang melegenda sebagai pelaut hebat dari
1405 – 1433, walaupun sang legenda tak pernah singgah di Purbalingga.
Bagi pengunjung yang lewat, masjid ini cukup menarik untuk disinggahi dan shalat di dalamnya. Makanya tak heran setiap hari masjid ini dikunjungi banyak orang karena keunikannya. Wisata ibadah tentunya.
Bagi pengunjung yang lewat, masjid ini cukup menarik untuk disinggahi dan shalat di dalamnya. Makanya tak heran setiap hari masjid ini dikunjungi banyak orang karena keunikannya. Wisata ibadah tentunya.
Selaganggeng,
Kenangan Masa Kecil
Mulai tahun
1970 desa Selaganggeng (yang kini berdiri masjid jami’ Muhammad Cheng Hoo)
merupakan desa yang bersejarah bagi saya. Bagaimana tidak, di tahun itulah
penulis mulai masuk di SD Selaganggeng. Belajar membaca, menulis, menyanyi dan
(tentu) menggambar. Guratan dasar masa persekolahan formal penulis ukir di
sana, hingga akhirnya penulis meninggalkan Selaganggeng ketika naik kelas 3 SD.
Ya, ternyata
masjid Muhammad Cheng Hoo hanya berjarak beberapa puluh meter menyeberang jalan
raya dari SD-ku dulu. Inilah salah satu yang hal menyebabkan ada ikatan
emosional, namun entah apa itu.
Shalat di Dalamnya
Lima hari sebelum
lebaran kami sekeluarga (istri, anak, dan ayah) mengunjungi keluarga adik di
desa Makam, kecamatan Rembang. Ketika pulang anak saya bilang “Nanti mampir
dulu ke Masjid Cheng Hoo”. Jadilah, kami shalat sunnah tahiyyatul masjid di
dalamnya (sebab kami datang selepas dzuhur).
Keinginan shalat di
dalam masjid dengan arsitektur oriental itu terpenuhi
sudah.Gallery :
Interior (1) - dok Pribadi |
Interior (2) - dok Pribadi |
Interior (3) Ornamen Lafadh "Allah" Kubah Dalam - dok Pribadi |
Interior (4) - dok Pribadi |
Interior (5) - dok Pribadi |
Interior (6) - dok Pribadi |
Mejeng (1) - dok Pribadi |
Mejeng (2) Burhanuddin Latf & Ayah - dok Pribadi |
Mejeng (3) Burhanuddin Latif dg Baju Gakuran Warna Cocok Banget - dok Pribadi |
Mejeng (4) Foto Versi Indonesia "I am here" - dok Pribadi |
Mejeng (5) Pengarah Gaya Ngawur - dok Pribadi |
Jika anda berwisata ke Owabong Purbalingga, jangan lupa teruslah berjalan barang 5 km ke arah utara. Anda akan sampai di Masjid Muhammad Cheng Hoo. ***
Purbalingga, 05 Juli 2016
Malam Lebaran