Assalaamu'alaikum!

TERIMA KASIH BANYAK SAHABAT , KALIAN SUDAH BERKUNJUNG KE SINI ............BESOK BERKUNJUNG LAGI YA, SIAPA TAHU ADA INFORMASI YANG BERMANFAAT, ATAU FIKSI-FIKSI YANG BARU YANG BERISI PESAN ......

Senin, 02 Mei 2016

Novel : Zaniar dan Ahmad Hong (12)



12. Ibu Tak Kenal Pak Layang?

Sepanjang maghrib hingga saat shalat ‘Isya , Zaniar dan ibunya berada di surau yang tak berapa jauh dari rumahnya. Usai shalat maghrib dan shalat sunah Zaniar menggeser duduknya bercampur dengan anak-anak perempuan yang telah siap diajari membaca huruf hijaiyah. Sama sekali tak satupun teman di sekolahnya mengetahui jika kebiasaan Zaniar adalah mengajari anak-anak kecil untuk bisa membaca Al Quran. Sementara itu Winarti, ibunya, melakukan tadarus bersama-sama ibu-ibu lain. Di bagian depan anak-anak laki-laki belajar hafalan surat-surat juzz ‘amma dibimbing oleh imam surau.   
Anak-anak belajar dengan waktu terbatas. Usai maghrib hingga shalat ‘Isya. Tetapi bagi anak-anak pelajaran di waktu yang singkat sangat bermakna. Buktinya surat-surat pendek banyak yang sudah hafal, kini bahkan ada yang sudah lancar membaca Al Quran. Kadang dalam mengajari Zaniar suka menyelipkan canda. Jika sebelum ‘Isya yang belajar sudah dapat giliran semua, gadis itu menyempatkan mendongeng, kadang dongeng umum, kadang tentang kisah nabi dan para sahabat. Anak-anak sangat senang dengan dongeng-dongeng yang Zaniar sampaikan.
Usai shalat ‘Isya Zaniar dan ibunya tidak langsung pulang. Keduanya duduk dengan salah satu ibu hingga sekitar setengah jam. Setelah itu barulah ketiganya beranjak meninggalkan surau. Berjalan beberapa saat, keduanya sampai di gang yang menuju rumahnya. Namun keduanya kaget ketika melihat di tempat tadi sore ada sepeda motor diparkir.
“Bukankah itu motor Ustadz Hong Zan?” tanya ibunya berbisik.
“Benar. Itu orangnya …. tuh, di depan rumah Wak Jamin…sedang ngobrol…”
“Ooo iya. Ada apa lagi Ustadz kembali ya?”