Assalaamu'alaikum!

TERIMA KASIH BANYAK SAHABAT , KALIAN SUDAH BERKUNJUNG KE SINI ............BESOK BERKUNJUNG LAGI YA, SIAPA TAHU ADA INFORMASI YANG BERMANFAAT, ATAU FIKSI-FIKSI YANG BARU YANG BERISI PESAN ......

Minggu, 25 September 2016

Cerpen Remaja: Vi, Kunanti Senyummu di Semarang




Pukul setengah lima sore terdengar peluit panjang.

Latihan usai. Livia berjalan gontai ke pinggir lapangan. Ketika bermain basket tadi, kelihatan energik. Namun kali ini tampaknya tenaganya habis. Maklumlah, ini adalah latihan terakhir untuk menghadapi turnamen dua hari mendatang. Biarpun ia masih kelas X, tetapi kemampuannya cukup menarik pembina untuk dimasukkan ke dalam tim, walaupun masih sebagai tim pelapis.

Vi, demikian gadis itu biasa dipanggil, mengeluarkan handuk kecil. Tangannya mengelap wajah yang basah oleh keringat secara perlahan. Setelah itu air mineral di dekatnya ditenggaknya bebegapa teguk.

“Vi!” ada suara memanggil. Gadis itu menoleh.

Dari luar pagar kawat, seorang pemuda tanggung tersenyum sambil kedua tangannya memegang ram kawat. Wajahnya ditempelkan di ram tersebut.

“Apa Kak?” tanya gadis itu ke kakak kelas yang duduk di kelas XI.

“Capek ya?”

“Enggak.”

“Mau aku antar?”

“Nggaak... aku bawa motor!”

“Mudah-mudahan motornya mogok!”

“Iiiiih... apaan sih?!”

“Ntar kalau mogok kan aku bisa boncengin Livi!”

“Iiih enggak mau, malu.”