Kartika
mengatubkan bibir. Dipandanginya wajah Syamsu yang pucat. Air matanya tampak
mengembang.
“Akang sehat?”
“Tenang saja De, semuanya akan baik-baik saja.”
“Mudah-mudahan saja.”
“Jangan sampai semua keluarga tahu hal ini. Mau
kuantar pulang?”
“Akang yang seharusnya kuantar.”
“Temui ayah …..”
Sambil
meninggalkan Syamsu, gadis itu sempat menoleh. Gadis itu menyeka air mata yang
semakin menderas dengan ujung bajunya. Pemuda itu hanya menggeleng.
*
Ruang kerja Studio Foto Sinar Kartika.
Menjelang shubuh Syamsu belum beranjak dari depan laptop. Usai mengedit
foto-foto ia memantau WA Grup SMAN-100
Alumni 2008 yang diakses melalui laptop. Ia baca chat teman-teman di hari
kemarin hingga malam tadi. Topiknya satu, dirinya.
“Kasihan Syamsu…… jerooo…..”
“Merpati itu telah terbang
untuk selamanya!”